Rabu, 10 Agustus 2016

INOVASI BETON ELEKTRIK TAHAN GEMPA (BETA)
“Pemanfaatan pasir besi bengkulu sebagai bahan utama pembuatan beton elektrik tahan gempa”

Letak geografis Provinsi Bengkulu pada pertemuan lempeng tektonik Samudera Hindia dan lempeng tektonik Asia menyebabkan Provinsi Bengkulu sering dilanda gempa tektonik. Terjadinya gempa bumi ini telah banyak menimbulkan korban jiwa, bangunan yang rusak berat dan kerusakan infrastruktur lainnya. Lemahnya struktur pada gedung menyebabkan banyak gedung-gedung mengalami kerusakan yang cukup parah dan menimbulkan trauma bencana yang cukup mendalam bagi masyarakat di Provinsi Bengkulu. Hal ini menjadi masalah baru yang harus dipecahkan terutama oleh para insinyur dalam pengembangan struktur gedung tahan gempa. Salah satu faktor yang dapat mengurangi kerusakan pada gedung adalah kekuatan struktur gedung tersebut, hal utama yang menentukan kekuatan struktur selain pondasi adalah elemen struktur berupa balok dan kolom. Kedua elemen ini menjadi kunci kokohnya sebuah gedung terutama gedung bertingkat. Saat ini, beton merupakan materi bangunan yang paling banyak digunakan pada konstruksi balok dan kolom. Pengembangan penelitian dan inovasi pada beton dilakukan pada elemen-elemen penyusun beton seperti material penyusun dan bahan tambah (admixture) yang membantu kinerja beton tersebut. Saat ini, beberapa bahan tambah (admixture) telah banyak digunakan untuk memperkuat beton, akan tetapi untuk membuat beton dengan kekuatan tinggi diperlukan dimensi yang besar dan tentusaja akan menambah biaya konstruksi. Disisi lain, melimpahnya pasir besi di Provinsi Bengkulu belum dimanfaatkan oleh banyak pihak. Oleh karena itu dibuatlah inovasi gedung tahan gempa dengan menggunakan pasir besi sebagai pengganti pasir alam dalam pembuatan beton, selanjutnya akan dirancang beton elektrik tahan gempa pada gedung-gedung termasuk kantor pemerintahan dan bangunan penting lainnya di Provinsi Bengkulu dengan menggunakan tenaga listrik sebagai penguat struktur kolom dan balok pada gedung. Dengan dimensi beton yang sama, beton elektrik memiliki kekuatan yang jauh lebih kuat daripada beton biasa. Penerapan beton elektrik ini bisa dilakukan pada gedung-gedung baru dengan menggunakan pasir besi sebagai agregat halus pada struktur utama balok dan kolom. Dibeberapa bagian beton tersebut diletakkan kabel yang berfungsi mengalirkan listrik dari sumber menuju balok dan kolom, sistem ini akan menggunakan alat sensor getaran yang mendeteksi adanya getaran sehingga saat terjadi gempa maka sistem secara otomatis akan mengalirkan arus listrik. Menurut hukum Biot-Savart, Arus listrik atau muatan listrik yang mengalir dapat menghasilkan medan magnet di sekitarnya. Balok dan kolom yang dialiri listrik akan menimbulkan medan magnet pada balok dan kolom, pasir besi akan menjadi konduktor pada struktur sehingga akan menambah kuat tekan dan tarik pada beton saat terjadi gempa bumi. Sistem ini selain akan memperkokoh bangunan struktur juga akan mengurangi kepanikan masyarakat saat terjadinya gempa bumi.

(Stasiun Klimatologi Bengkulu, 2008).
(Badan Pembangunan Daerah Kota Bengkulu, 2007).

1 komentar: