INOVASI BETON ELEKTRIK TAHAN GEMPA (BETA)
“Pemanfaatan
pasir besi bengkulu sebagai bahan utama pembuatan beton elektrik tahan gempa”
Letak
geografis Provinsi Bengkulu pada pertemuan lempeng tektonik Samudera Hindia dan
lempeng tektonik Asia menyebabkan Provinsi Bengkulu sering dilanda gempa
tektonik. Terjadinya gempa bumi ini telah banyak menimbulkan korban jiwa, bangunan
yang rusak berat dan kerusakan infrastruktur lainnya. Lemahnya struktur pada
gedung menyebabkan banyak gedung-gedung mengalami kerusakan yang cukup parah
dan menimbulkan trauma bencana yang cukup mendalam bagi masyarakat di Provinsi
Bengkulu. Hal ini menjadi masalah baru yang harus dipecahkan terutama oleh para
insinyur dalam pengembangan struktur gedung tahan gempa. Salah satu faktor yang
dapat mengurangi kerusakan pada gedung adalah kekuatan struktur gedung
tersebut, hal
utama yang menentukan kekuatan struktur selain pondasi adalah elemen struktur
berupa balok dan kolom. Kedua elemen ini menjadi kunci kokohnya sebuah gedung
terutama gedung bertingkat. Saat ini, beton merupakan materi bangunan yang paling banyak digunakan pada konstruksi
balok dan kolom. Pengembangan penelitian dan inovasi pada beton dilakukan pada
elemen-elemen penyusun beton seperti material penyusun dan bahan tambah (admixture) yang membantu kinerja beton
tersebut. Saat ini, beberapa bahan tambah (admixture)
telah banyak digunakan untuk memperkuat beton, akan tetapi untuk membuat beton
dengan kekuatan tinggi diperlukan dimensi yang besar dan tentusaja akan
menambah biaya konstruksi. Disisi lain, melimpahnya pasir besi di Provinsi
Bengkulu belum dimanfaatkan oleh banyak pihak. Oleh karena itu dibuatlah inovasi gedung tahan gempa dengan
menggunakan pasir besi sebagai pengganti pasir alam dalam pembuatan beton, selanjutnya
akan dirancang beton elektrik tahan gempa pada gedung-gedung termasuk kantor
pemerintahan dan bangunan penting lainnya di Provinsi Bengkulu dengan menggunakan
tenaga listrik sebagai penguat struktur kolom dan balok pada gedung. Dengan dimensi beton yang
sama, beton elektrik memiliki kekuatan yang jauh lebih kuat daripada beton
biasa. Penerapan beton elektrik ini bisa
dilakukan pada gedung-gedung baru dengan menggunakan pasir besi sebagai agregat
halus pada struktur utama balok dan kolom. Dibeberapa bagian beton tersebut
diletakkan kabel yang berfungsi mengalirkan listrik dari sumber menuju balok
dan kolom, sistem ini akan menggunakan alat sensor getaran yang mendeteksi
adanya getaran sehingga saat terjadi gempa maka sistem secara otomatis akan
mengalirkan arus listrik. Menurut hukum Biot-Savart, Arus
listrik atau muatan listrik yang mengalir dapat menghasilkan medan magnet di
sekitarnya. Balok dan kolom yang dialiri listrik akan menimbulkan medan magnet
pada balok dan kolom, pasir besi akan menjadi
konduktor pada struktur sehingga akan menambah kuat tekan dan tarik pada beton
saat terjadi gempa bumi. Sistem ini selain akan memperkokoh bangunan struktur
juga akan mengurangi kepanikan masyarakat saat terjadinya gempa bumi.
(Stasiun Klimatologi Bengkulu,
2008).
(Badan Pembangunan Daerah Kota
Bengkulu, 2007).
nice post gan
BalasHapus